Tidak lama lagi kita masuk ke era kebingungan dimana tulisan, suara, dan video yang ditemukan di internet dibanjiri konten buatan kecerdasan buatan.
Ya bagaimana lagi, kita sudah membuka kotak pandora bernama Artificial Intelligence (AI) dan harus siap menghadapi konsekuensinya.

Di media sosial seperti TikTok misalnya, sebenarnya sudah memberikan pilihan bagi kreator untuk menandai konten buatannya dihasilkan oleh AI.
Namun, emang siapa yang mau nyata-nyata ngaku kalau video atau suara buatannya dihasilkan AI? tentu hal tersebut akan merusak pengalaman pengguna untuk mempercayai bahwa konten yang ditontonnya dibuat oleh manusia.
Saya percaya bahwa semakin canggih AI, maka kita juga harus semakin mengasah kemampuan untuk memahami AI dan tidak hanya menjadi sekedar penikmat konten AI.
Mengapa membedakan video hasil AI ini penting?
Kelihatannya sepele namun tanpa video AI, Whatsapp grup sebenarnya sudah berisi berita-berita hoax berupa tulisan. Bayangkan, jika berita hoax berupa tulisan saja orang-orang mudah percaya, apalagi video buatan AI yang misalnya memakai muka atau suara orang terkenal.
Saat sedang ramai Generative AI yang bisa menghasilkan video dan suara meniru para pesohor, saya mendapati banyak iklan-iklan berbahaya beredar di media sosial.
Sebuah iklan kesehatan dr Terawan palsu dengan bebasnya wara-wiri di Facebook,
Produk madu yang dipromosikan oleh Najwa Shihab di TikTok di acara Mata Najwa (ada gak sih yang percaya?)
Lalu yang paling liar adalah beberapa video promosi judi online oleh Najwa Shihab, Atta Halilintar, dan Pandji Pragiwaksono yang tentu saja editan AI.
Mungkin kita pasti mikir orang bodoh macam apa yang percaya konten seperti ini? Percayalah, bahkan ada orang yang percaya uang bisa digandakan di bawah pantat.
Jadi percaya video pesohor seperti Najwa menjual madu hutan tentu valid bagi mereka yang kurang teliti.
Saya memiliki tips bagaimana cara mengetahui sebuah konten video dibuat oleh AI berdasarkan pengalaman saya melihat dan membuat video dengan AI.
Daftar Isi
TogglePerhatikan Gestur dan Pengulangannya
Sepengalaman saya, video yang dibuat dengan AI biasanya gerakannya berulang dan jika diperhatikan gesturnya kaku. Jika selewat video dengan gerakan kaku dengan gestur berulang, maka dipastikan video tersebut dibuat oleh AI.
Karena detail ini sangat penting, maka kamu wajib untuk memutar ulang videonya untuk memperhatikan bagaimana gestur dari manusia pada sebuah video.
Perhatikan Mulut Pembicara
Memang AI sekarang bahkan sudah mampu mengubah gerakan mulut dengan sempurna. Masih ingat bagaimana video Presiden Jokowi berpidato dalam berbagai bahasa dan dibuat narasi seolah-olah bisa berpidato dalam bahasa Tiongkok?
Jika kepala tidak bergerak terlalu banyak, memang gerakan mulut AI akan sangat sempurna. Namun, gerakan mulut ini tetap terlihat berbeda dibandingkan dengan video berbicara asli.
Perhatikan biasanya mulut dari video yang dihasilkan oleh AI tidak pada tempatnya atau kadang pixelnya juga sedikit terlihat berbeda pada frame. Sekali lagi, kamu perlu memutar ulang atau pause jika mendapati video yang dicurigai dibuat oleh AI.
Perhatikan Intonasi Suara
Sama seperti gestur, intonasi suara video yang dihasilkan AI juga kaku dan tidak natural mengalir. Jika seseorang tidak terlalu bagus dalam public speaking, tentu ketidakmampuannya juga akan terlihat natural.
Namun video AI dengan suara baik itu tersendat ataupun lancar memunculkan sebuah suara yang intonasinya monoton. Belakangan ini memang teknologinya sudah semakin canggih, namun tetap saja jika diperhatikan baik-baik maka sangat jelas suaranya dibuat AI.
Selain intonasi suara, sebenarnya sedari awal harusnya kamu bisa menebak keaslian videonya seperti misalnya iklan-iklan judi online oleh pesohor seperti Najwa, Raffi Ahmad, dan Atta Halilintar.
Mungkinkah pesohor seelegan Najwa Shihab mempromosikan judi online apalagi dengan masker dimana kamu tidak bisa memverifikasi gerakan mulutnya? tentu sangat tidak mungkin.
Cek di Website Truemedia
Dari sebuah show di Youtube berjudul The Prompt yang dibawakan oleh komedian terkenal Trevor Noah, saya menemukan sebuah website yang bisa melakukan pengecekan terhadap konten internet yang dihasilkan AI bernama Truemedia.org
Di website gratis ini kamu tinggal memasukkan konten apapun yang meragukan dari media sosial jika kamu merasa tidak bisa memvalidasinya dengan tips di atas.
Kamu tinggal masukkan link ke posting media sosial yang kamu anggap meragukan. Website ini bisa dimasukkan link posting dari Tiktok, X, Facebook, Instagram, Reddit, dan Truth Social.


Saya belum mencoba banyak video karena tingkat kesalahan website ini pasti ada, namun minimal kamu ada pegangan ketika harus membuktikan apakah sebuah konten dihasilkan AI atau tidak.
Kesimpulan
Mendeteksi video yang dihasilkan AI ini begitu krusial di negara demokrasi dikarenakan dalam lima tahun ke depan, ketidakmampuan membedakan AI bagi masyarakat bisa menimbulkan bibit kekacauan.
Bagi masyarakat yang kurang kritis, maka semua hal yang ada di media sosial bisa membuat kebingungan dalam membuat keputusan-keputusan penting.
Bahayanya lagi, kini para penyebar hoax dan pendukung teori konspirasi punya alat bantu baru untuk menyebarkan hal-hal yang bisa menghambat kemajuan di segala bidang, seperti misalnya di bidang kesehatan yang sudah kita lihat contohnya di pandemi COVID-19.
Kita semua harus siap dengan konsekuensi ini, jangan menjadi grup orang yang kegocek konten buatan AI terutama yang berdampak buruk bagi kehidupan.

One Response
Excellent