Pada Minggu, 16 Maret 2023, saya, Jati, mewakili Jagoprompt, mendapat kesempatan untuk berbicara di depan peserta CloudCamp Ramadan yang diselenggarakan oleh awan.io dan IDCloudHost.
Dalam kesempatan tersebut, saya berbagi tentang “Us Feat Generative AI”, mengisahkan pengalaman saya sebagai seorang pekerja sekaligus peneliti yang menggunakan AI Generatif.
Berikut adalah dokumentasi selama kegiatan tersebut:






Saya sharing selama 1 jam lebih sedikit, waktunya hampir tidak terasa karena para peserta sangat telaten menyimak apa yang disampaikan. Berikut slidenya :
Sepertinya sih menarik juga membahas singkat via video tentang apa yang saya sampaikan dan mungkin bisa menjadi insight bagi semua orang tentang penggunaan Generative AI dalam kegiatan apapun.
Di posting ini saya akan menuliskan dan menjawab dua pertanyaan dari peserta di forum ini yaitu :
Bagaimana tanggapan saya tentang hak cipta di AI?

Ini adalah pertanyaan yang menarik dan jarang dibahas. Banyak seniman mengeluhkan penurunan penjualan karena kini semua orang dapat membuat gambar sendiri hanya dengan sebuah prompt. Saya sendiri sering menggunakan AI generatif untuk membuat gambar, namun hanya untuk keperluan iklan.
Bayangkan, saat ini siapa saja dapat membuat karikatur sendiri menggunakan teknologi face swap, atau melihat banyaknya buku cerita anak dengan karakter yang dibuat oleh AI. Kondisi seperti ini tentu sangat mempengaruhi seniman yang bergantung pada pembuatan gambar.
Baru-baru ini, video dari Presiden Prabowo yang menampilkan program makanan bergizi gratis dari Kementerian Komunikasi dan Digital juga mendapat kritik karena menggunakan AI daripada menggandeng seniman digital. Ini menunjukkan kurangnya pemberdayaan terhadap seniman digital dalam proyek tersebut.
Memang benar, undang-undang hak cipta seringkali berada dalam area yang abu-abu, terutama ketika berkaitan dengan penggunaan AI. AI tidak secara langsung menduplikasi karya yang sudah ada, melainkan belajar dari berbagai sumber yang tersedia dan kemudian menghasilkan sesuatu yang baru.
Ketika kamu meminta AI untuk menciptakan gambar yang mirip dengan karya Van Gogh, memang akan tampak jelas adanya elemen peniruan. Namun, AI dapat mengkombinasikan gaya dari Rembrandt dan Van Gogh, misalnya, untuk menghasilkan output yang baru dan unik, yang mana sulit untuk ditentukan gaya mana yang benar-benar mempengaruhi hasil akhirnya.
Ini menunjukkan kekuatan AI dalam menghasilkan kreasi yang inovatif dan segar dengan mengambil inspirasi dari berbagai sumber tanpa secara eksplisit meniru satu pun dari mereka. Ini membuka banyak peluang kreatif tetapi juga menimbulkan pertanyaan penting mengenai batasan hak cipta dan originalitas dalam era digital.
Ada sebuah penelitian agar karya seni yang ada di internet bisa sengaja diracuni datanya agar AI tidak bisa belajar dari sebuah karya seni original, namun ini tentunya masih dalam tahap penelitian dan jalannya masih sangat panjang untuk diaplikasikan secara global.

Walaupun hukum tentang hak cipta ini belum kuat, sebaiknya kita hendaknya tidak menggunakan AI untuk ilustrasi-ilustrasi atau karya gambar jika kita adalah entitas yang besar yang sebenarnya punya anggaran untuk menghire seorang seniman manusia (walaupun jadi susah kita memutuskan kapan pakai kapan jangan pakai karena bisa menghemat uang)
Bagaimana agar orang lain juga mengetahui manfaat AI dan bagaimana menghindari efek buruk dari penggunaan AI.
Untuk membuat orang lain menyadari manfaat AI Generatif, tunjukkan bahwa pekerjaan yang sama dapat dilakukan lebih efisien dengan bantuan AI.
Misalnya, jika kamu dapat menyelesaikan laporan dalam satu jam, sedangkan rekan lain membutuhkan beberapa jam, kecepatanmu itu akan langsung menarik minat orang lain untuk menggunakan AI karena terbukti bermanfaat.

Jadi, cukup tunjukkan saja…
Namun, saya sering juga menemui seseorang yang memiliki keahlian tinggi enggan menggunakan AI karena hal ini membuatnya harus melakukan pengeditan berkali-kali. Untuk kasus seperti ini, lebih baik membiarkannya saja karena bahkan tanpa AI pun ia dapat unggul.
Pertanyaan kedua adalah tentang cara menghindari dampak negatif dari penggunaan AI. Saya akan lebih memfokuskan pada penggunaan AI Generatif. Saya lupa menambahkan hal ini saat acara, tetapi yang jelas, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
Dalam menggunakan AI, kamu haruslah menjadi ahli terlebih dahulu yang dapat memvalidasi atau memiliki kepekaan terhadap apakah jawaban AI itu akurat atau tidak.
Jika kamu sudah memiliki kepekaan tersebut, biasanya AI memang dapat meningkatkan produktivitas tanpa membuat kamu tergantung sepenuhnya pada AI.
Jadi, ada dua dampak negatif yang dapat dihindari dengan menggunakan AI jika kamu adalah seorang ahli, yaitu kamu terhindar dari jawaban AI yang kurang tepat dan kamu tidak akan terlalu tergantung pada AI jika suatu saat kamu berada dalam kondisi di mana penggunaan AI tidak diperbolehkan sama sekali.

One Response