Pada kursus ChatGPT Skripsi Magic, saya memberikan beberapa panduan etika penggunaan Generative AI di dunia pendidikan dimana saya meminta setiap orang di dunia akademis baik itu mahasiswa atau dosen untuk mengecek peraturan atau panduan di pemerintah tentang ini.
Namun saat itu, memang belum ada sama sekali panduan resmi dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian yang terkait yaitu Kementerian Pendidikan , Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Daftar Isi
ToggleMengapa Panduan Penggunaan Generative AI ini penting?
Karena tanpa adanya panduan, kita jadi abu-abu antara boleh atau tidaknya memakai AI terutama dalam dunia pendidikan.
Selama belum adanya panduan, hal ini akan tetap menjadi perdebatan apakah kita dilarang atau dibolehkan memakai AI untuk keperluan belajar dan mengajar.
Berita baiknya, pada 12 Oktober 2024 akhirnya pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi akhirnya mengeluarkan panduan penggunaan Generative AI yang sekaligus menjawab bahwa penggunaan AI di perguruan tinggi dibolehkan dengan mengikuti panduan ini.
Berikut video launchingnya :
Apa saja yang dibahas dalam Panduan ini? saya meminta ChatGPT untuk merangkum isi dari Panduan ini, tentunya kamu harus tetap membaca sendiri isinya :

1. Latar Belakang dan Potensi GenAI
- GenAI dapat meningkatkan efisiensi dan membuka peluang inovasi dalam pembelajaran.
- Personalisasi pembelajaran memungkinkan materi disesuaikan dengan kecepatan dan kebutuhan mahasiswa.
- GenAI memperkaya akses sumber belajar dalam format dan platform berbeda, sekaligus meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi mahasiswa.
2. Tantangan dalam Penggunaan GenAI
- Risiko ketidaksetaraan akses teknologi dan bias data.
- Potensi plagiarisme dan kesulitan menentukan kepemilikan karya.
- Adanya tantangan terhadap integritas akademik dan munculnya ketergantungan pada teknologi.
3. Etika dan Literasi GenAI
- Pentingnya penggunaan GenAI yang beretika, melindungi hak pribadi dan data pengguna.
- UNESCO telah menerbitkan Recommendations on the Ethics of AI untuk mendorong praktik AI yang bertanggung jawab.
- Tantangan literasi AI di kalangan mahasiswa dan dosen agar mereka kritis terhadap hasil keluaran AI.
4. Penerapan GenAI di Perguruan Tinggi
- Bagi Mahasiswa: Membantu pembuatan tugas, penyusunan presentasi, dan memahami materi kompleks.
- Bagi Dosen: Mempermudah desain kurikulum, pembuatan materi ajar, dan penilaian adaptif.
- Pemanfaatan GenAI juga dikaitkan dengan kerangka kerja seperti Taksonomi Bloom dan Outcome-Based Education (OBE).
5. Pembinaan dan Pencegahan Penyalahgunaan GenAI
- Diperlukan pembinaan dan program reskilling bagi dosen dan mahasiswa.
- Pencegahan risiko dengan strategi seperti penggunaan detektor plagiarisme berbasis AI.
- Pemerintah berperan penting dalam regulasi, termasuk adanya Surat Edaran Menkominfo Nomor 9 Tahun 2023.
6. Ragam Aplikasi dan Pemilihan GenAI
- Beragam aplikasi GenAI seperti ChatGPT, DALL-E, Midjourney, dan lainnya dapat digunakan untuk menghasilkan teks, gambar, video, atau kombinasi multimedia.
- Pertimbangan dalam memilih aplikasi GenAI mencakup biaya, koneksi internet, dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
7. Kesimpulan dan Penutup
- Pemanfaatan GenAI harus berlandaskan prinsip etis dan transparansi agar teknologi ini dapat mendukung pendidikan berkualitas dan inklusif.
- Keterlibatan semua pemangku kepentingan—dosen, mahasiswa, dan pemerintah—penting untuk memastikan penggunaan GenAI yang bertanggung jawab.
Tentunya panduan ini tidak memuat How To seperti cara menganalisis data dengan Generative AI atau framework prompt yang bagus dalam penelitian, silahkan buka semua produk Jagoprompt di microsite untuk mencari kursus yang cocok.
Untuk mengunduh buku panduan gratis ini, saya berikan link langsung ke Google Drive sumbernya. Klik tombol di bawah ini untuk mengunduh.
Semoga dengan panduan ini maka orang-orang di dunia pendidikan tidak anti lagi terhadap penggunaan Generative AI.
Seperti yang saya sudah katakan bahwa kita sudah membuka kotak pandora bernama AI dan hal satu-satunya yang bisa dilakukan bukanlah mencegah penggunaannya namun beradaptasi dan memastikan penggunaan AI ini berdampak positif pada kemajuan kita bersama.

One Response